Nilai-nilai Tradisi Turun Mandi di Nagari Mungka
Abstract
Tradisi turun mandi dalam masyarakat Minangkabau di kenagarian Mungka Kabupaten Limapuluh Kota merupakan tradisi yang dilakukan secara turun temurun, dan merupakan tradisi untuk mengucapkan syukur atas nikmat yang diberikan oleh Allah SWT berupa bayi yang baru lahir. Sebelum pelaksanaan tradisi turun mandi keluarga ibu bayi dan bako[1] bayi mempersiapkan segala sesuatu untuk pelaksanaan turun mandi, diantaranya mempersiapkan berbagai menu makanan, mempersiapkan tapian mandi, tangguak (alat penangkap ikan), pusuang(obor), bunga, dan kelapa yang sudah bertunas. Proses pelaksanaanya dengan melibatkan bako dan keluarga bayi. Nilai-nilai yang terdapat dalam tradisi turun mandi di kenegarian Mungkaini adalah 1) memperkenalkan anak dengan lingkungan alam sekitarnya, 2) setelah anak besar nanti diharapkan dapat menjadi penerang bagi masyarakat, agama, dan bangsanya, 3) pemberani dalam menegakan kebenaran, dapat menjadi orang yang sukses, sukses dari segi ekonomi, pendidikan dan kemapanan dari segala bidang, 4) dapat menjadi orang yang mandiri, tidak menggantungkan hidupnya dengan orang lain, dan 5) nilai yang terkandung dalam tradisi turun mandi yaitu menjadi orang yang tidak pelit dan suka memberi serta dermawan.
[1] Keluarga dari pihak ayah dari sibayi.
References
Aswil, Rony dkk.Aneka Ragam MakananTradisionalMinangkabau.(Padang: Museum Adityawarman, 2001)
Datoek Toeh, Tambo Alam Minangkabau, (Bukittinggi: Pustaka Indonesia, 1989)
Geertz, Clifford, Tafsir Kebudayaan, (Yogyakarta, Kanisius,1992
Idris, Soewardi, Upacara Adat di Selayo (Jakarta: Ikatan Keluarga Selayo, 1992)
Idrus, HakimyDtRajoPenghulu. (1978). Pokok-PokokPengetahuanAdatAlamMinangkabau, (Padang : Museum Aditiawarman, 2011)
Mardimin Johanes, Jangan Tangisi Tradisi (Yoya¬karta: Kanisius, 1994)
Muhaimin Abd Mujib, Pemikiran Agama Islam (Bandung: Bumi Aksara, 1991)
Navis, AA., Alam Takambang Jadi Guru (Jakar¬ta: Temprit, 1984
Kartawisastra, H. Una.StrategiKlarifikasiNilai. (Jakarta: P3G Depdikbud, 1980)
Sirajuddin zar, Filsafat Islam, Filosof Dan Filsafat, (Padang: Raja Grafindo Persada, 2004)
Siful Bahri , ‘Nilai-Nilai Dalam Agama Islam’,
Riza, Mutia. Tradisi Turun Mandi pada Suku Minagkabau .(Padang:Badan Perpustakaan dan Kearsipan Sumatera Barat,2003)
ZakiahDerajat, Dasar-dasar Agama Islam (Ja¬karta: BulanBintang, 1984)
Zaprulkhan, Filsafat Umum Sebuah Pendekatan Tematik, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2012)
Zaiful, Anwar, Turun Mandi Anak/Mambadak Anak Di Desa Cinkaring Kecamatan Banuhampu Sungai Puar Kabupaten Agam.Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Kebudayaan Direktorat Sejarah dan Nilai Tradisional Proyek Invetarisasi dan Pembinaan Nilai-Nilai Budaya Sumatera Barat.1991
Zaiyardam Zubir, Menggugat Minangkabau,(Padang: Trianda Anugerah Pratama, 2006)
Copyright (c) 2022 dewi fitria
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.