Faktor-Faktor Pendukung dan Penghambat Belajar Dalam Jaringan ( DARING)

  • Kermi Diasti Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Al-Quraniyah Manna
Keywords: Pendukung, Penghambat, Pembelajaran Daring

Abstract

Kebijakan pemerintah untuk menerapkan belajar jarak atau belajar dalam jaringan (Daring) sebagai solusi dalam pencegahan merebaknya virus covid-19 disambut baik oleh komponen sekolah, mulai guru, lingkungan, siswa maupun orangtua. Kebijakan itu tertuang dalam penegasan surat edaran (SE) Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 3 tahun 2020 tentang pencegahan corona virus disease ( Covid-19) serta surat edaran (SE) Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 5 tahun 2020.Kedua kebijakan ini mengatur mekanisme teknis pembelajaran, mulai tenaga pendidik, orangtua, siswa serta komponen pendidikan lainnya. Tujuannya sama memberikan hak dan kewajiban bagi warga belajar untuk mendapatkan ilmu pengetahuan dan keberlangsungan dunia pendidikan tetap berjalan, meskipun dalam kondisi dan situasi yang tengah melanda Negara atau dalam kategori darurat. Banyak orang tua yang belum mepunyai handphone juga keterbatasan ekonomi membuat perangkat belum menjadi pilihan utama. Belum lagi signal pada pemancar satelit, diakui memang fakta dan pengalaman di lapangan cuaca juga ikut ambil peran didalamnya. Alasannya, pemancar kerap terganggu atau mati dan tidak terkoneksi saat hujan dan putusnya aliran listrik. Kondisi ini membatasi ruang gerak dalam proses aplikasi belajar jarak jauah dalam jaringan. Rutinitas orangtua, yang kesehariannya dominasi menyerahkan sepenuhnya anak atau murid kepada guru dan sekolah, pasca kebijakan pemerintah itu membuat orangtua harus ekstra melakukan pendampingan dalam rangka mendukung keberhasilan belajar. jenis penelitian kualitatif yang menggunakan metode pengumpul data dengan observasi, wawancara dan dokumentasi, sehingga mendapatkan hasil bahwa pembelajaran berbasis dalam jaringan di MIN I Bengkulu Selatan, Penerapan pembelajaran berbasis dalam jaringan itu masih dalam tarap pembelajaran biasa, yakni dengan cara menggunakan beberapa aplikasi yang tersedia seperti aplikasi whatsaap, meeting zoom. Kemudian dalam tataran proses belajar adakalanya guru menyampaikan materinya dengan terlebih dahulu menghubungi siswanya melalui handphone. Untuk di MIN 1 Bengkulu Selatan pembelajaran berbasis dalam jaringan yakni dengan cara meggambungkan siswa dalam satu aplikasi yang utuh selanjutnya guru menyampaikan materinya. Faktor pendukung dan penghambat belajar Daring di MIN I Bengkulu Selatan untuk pendukung, kegiatan ini secara serentak dilakukan hampir di seluruh sekolah. Sehingga masing-masing sekolah tidak tabu dan kaget. Selanjutnya terdapatnya akses internet jaringan di masing-masing sekolah. Sementara untuk penghambat, kegiatan daring ini masih didominasi pada masih susah dan kurangnya akses signal. Kerap matinya jaringan listrik di desa kecamatan..Belum lagi kemampuan orangtua dalam mengoperasikan internet.

References

Azwar, Saifudin. 1998. Metode Penelitian, Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
BKKBN Bekerjasama dengan DEPAG RI, NU, MUI dan DMI. 2008. Membangun Keluarga Sehat&Sakinah, Jakarta : Mitra Abadi.
Budiningsih, Asri. 2002. Teori-Teori Belajar, Bandung: Rosdakarya.
Dimyati dan Mujiono, 1985. Belajar, Bandung: CV Wacana Prima.
Djaali, 2012. Psikologi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara.
Djaman Satori Dan Aan Komariyah. 2014. Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: Alfabeta.
F.Yaqin, Abi M. 2010 Mendidik Secara Islami Mengoptimalkan Pemberian Imbalan & Hukuman Untuk Menunaikan Tanggung Jawab Dalam Mendidik, Jombang : Lintas Media.
http://elarning.gunadarma.ac.id/index.php.
http://elarning.gunadarma.ac.id/index.php.Diakses tanggal 14/04/2020
https://slideplayer.info/slide/3015260/ diakses tanggal 14/04/2020
https://www.msroziq.web.id/2019/01/pengertain-dan-jenis-komunikasi-dalam.htmlhttps://slideplayer.info/slide/3015260/
Istiqomah, Umi. 2004. Merawat dan Mendidik Anak, Sejak Pemilihan Jodoh, Janin Dalam Kandungan, Hingga Anak Berusia 7 Tahun, Sukoharjo : PT.Widya Duta Grafika.
J.Wlodkowski Raymond dan Judith H.Jaynes, 2004. Motivasi Belajar, Jakarta: Cerdas Pustka.
John W. Creswell, 2013. Research Design: Pendekatan Kualitatif, Kauntitatif dan Mixed, Terj. Achmad Fawaid, Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
M. Zulfajri, 2006. ”Kamus Lengkap Bahasa Indonesia”,Jakarta : Aneka Ilmu.
Mohammad, Asrori. 2007. Psikologi Pembelajaran, Bandung: CV Wacana Prima.
S, Nasution. 2005. Teknologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
S.Nasution, 2010. Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar & Mengajar, Jakarta: Bumi Aksara.
Sadirman. 1988. Interaksi dan Motivasi Pembelajaran, Jakarta: CV.Rajawali.
Slameto. 2015. Belajar dan Faktor – Fakor Yang Mempengaruhi, Jakarta : Rineka Cipta.
Soemanto, Wasty. Psikologi Pendidikan, Jakarta: Kencana Prenada Media.
Sugiyono, 2015. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D, Bandung : Alfabeta.
Surya, Mohamad. 2015. Psikologi Guru Konsep dan Apilkasi, Bandung: Alfabeta.
Suryabrata, Sumadi. 2013. Psikologi Pendidikan, Jakarta: Rajawali Pers.
Syah, Muhibbin. 1995. Psikologi Pendidikan Suatu Pendekatan Baru, Bandung :Remaja Rosda Karya.
Syarifuddin,Ahmad. 2004. Mendidik Anak Membaca, Menulis dan Mencintai Al-Qur’an Jakarta : Gema Insani.
Tim Penyusun Kamus Pusat Pegembangan dan Pembinaan Bahasa. 1990. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta : Balai Pustaka.
Uhbiyati, Nur. 1997. Ilmu Pendidikan Islam, Bandung: Pustaka Setia.
Wawancara dengan Harmaini.S.Pd.I ( Kepala MIN Betuangan), 14 April 2020
Published
2021-03-22